versi Andi
Seperti halnya ajal dan rizki, jodoh adalah perkara yang
sudah diatur oleh Allah, Sang Pengendali hati.
Betapa memilih pasangan hidup yang (semoga) juga pilihan-Nya adalah merupakan perkara
yang melibatkan Tuhan. Setidaknya itu yang dirasakan oleh Andi Ahmadi, seorang
pemuda yang percaya bahwa jodoh tak akan pernah tertukar. Sudah dua kali ia
diberi biodata seorang perempuan oleh kerabatnya, namun kata sama yang selalu
menjadi jawaban; belum merasa "klik".
Barangkali Allah hendak memberi kesempatan kepada pemuda tersebut
untuk semakin memantaskan diri.
Terhitung sejak beberapa bulan terakhir, niat pemuda tersebut untuk segera
menikah makin kuat. Bukan karena umur yang_kata sebagian orang_sudah waktunya menikah,
juga bukan karena bosan mendengar pertanyaan “kapan nikah?”. Sekali-kali bukan. Tapi karena ia
sadar, bahwa pernikahan akan mampu membentengi dirinya dari godaan syaitan yang
sungguh melenakan.
Hingga akhirnya, Allah menjalankan skenario-Nya. Dibimbinglah
pemuda tersebut untuk menemukan jodohnya, yakni seorang perempuan yang belum
pernah ia kenali sebelumnya, juga belum sekalipun berinteraksi langsung dengannya.
Berawal dari sharing
pengalaman di sebuah grup Whatsapp, pemuda yang aktif di bidang sosial tersebut
merasa "ada yang berbeda" ketika salah seorang perempuan anggota grup
tersebut menceritakan pengalamannya ketika melakukan kegiatan sosial untuk pendidikan anak-anak di
Pulau Rote. Ada sesuatu yang menelisik hatinya, hingga ia pun memutuskan untuk mencari informasi tentang perempuan itu.
10 Mei 2016
Setelah melalui pertimbangan yang matang, pemuda itupun memantapkan hati untuk melangkah lebih jauh. Ia meminta bantuan kepada sahabat perempuannya_yang juga sahabat dari perempuan yang diharapkannya_untuk mencari informasi yang lebih mendalam dari perempuan yang
dimaksud. Dua hal yang ingin diketahui oleh pemuda itu. Pertama, apakah perempuan
tersebut sudah dikhitbah orang atau belum. Kedua, jika belum dikhitbah, apakah ia
punya rencana menikah dalam waktu dekat (tahun ini)?
Pemuda tersebut sempat ingin menyudahi langkahnya ketika mengetahui
bahwa perempuan incarannya baru ingin menikah di pertengahan tahun 2017, masih
sekitar setahun lagi. Ia takut jika ia tetap melanjutkannya, akan terjerumus ke
dalam perkara yang tidak diridhoi-Nya.
Dan lagi-lagi Allah sedang ingin memperlihatkan skenarionya
yang maha indah. Sahabat pemuda tersebut memberi usul untuk menanyakan
pertanyaan kunci kepada si perempuan. “Jika
ada laki-laki yang ingin mengajak ta’aruf, dan memiliki niat untuk menikah
dalam waktu dekat, apakah bersedia?” Pemuda tersebut pun menerima usulan
sahabatnya, dengan catatan namanya tetap dirahasiakan.
13 Mei 2016
Pemuda tersebut seakan mendapat secercah harapan, ketika melalui
sahabatnya perempuan itu menyatakan kesediaannya untuk menjalani proses ta’aruf.
Ia pun makin menguatkan munajat kepada-Nya agar dipermudah dalam menjalani
proses ta’aruf.
18 Mei 2016
Melalui kiriman email sahabatnya, pemuda itupun akhirnya
membaca biodata lengkap si perempuan. Setelah cukup yakin dengan pilihannya,
pemuda tersebut segera mengabarkan kepada orang tuanya di Sulawesi.
Keyakinannya semakin kuat setelah kedua orang tuanya memberi restu. Kemudian,
hanya sehari setelah ia membaca biodata si perempuan, pemuda itu menginfokan
kepada sahabatnya bahwa ia sudah siap untuk lanjut ke proses selanjutnya.
“Padamu terdapat
kelebihan, juga kekurangan. Dan aku memilih keduanya”.
***
Masa menanti jawaban adalah masa-masa yang sangat mendebarkan
bagi si pemuda. Meskipun si pemuda berharap agar bisa lanjut proses ta’arufnya,
namun ia sudah siap dengan segala keputusan dari si perempuan. Karena sekali
lagi ia yakin bahwa jodoh tak kan tertukar. Doa pun makin kencang ia panjatkan.
Hujan berlari kencang
Mengarak rindu menusuk kalbu
Kupandang lekat langit pekat
Nampak wajah bulan yang tertutup rindu
Sementara imajinasiku kian membiru
Jika esok belum berlalu
Semoga ia membawa jawaban untukku
*Puisi si pemuda saat menunggu jawaban
20 Mei 2016
Akhirnya datanglah jawaban dari si perempuan. Katanya, ia
sengaja memilih hari Jumat untuk memberi keputusan yang teramat penting itu. Jumat
itu adalah jumat yang paling mendebarkan bagi si pemuda. Dan betapa tidak
percayanya pemuda tersebut ketika mengetahui bahwa jawaban dari si perempuan
adalah iya. Seketika ia langsung menempelkan keningnya di lantai, seraya
berucap syukur pada-Nya. Dari ujung matanya mulai mengalir cairan bening. Ia terlihat
tak kuasa menahan cairan tersebut untuk tidak keluar.
Namun, itu belumlah akhir dari cerita pemuda itu. Ia masih
harus menunggu si perempuan untuk meyakinkan orang tuanya, setidaknya untuk
memberi kesempatan pemuda tersebut untuk bertamu ke rumahnya. Semasa beberapa
waktu menunggu, ada kabar bahwa orang tua perempuan cukup suka dengan pemuda
itu, hanya saja mereka ingin putrinya menikah tahun depan, bukan tahun
ini.
Niat pemuda itu tak surut. Ia justru ingin segera bisa
bertemu orang tua si perempuan agar dapat meyakinkan bahwa ia dan putrinya
sudah benar-benar siap untuk melaksanakan sunnah Nabinya. Dan karena sejak
sebelum Ramadhan baik si pemuda dan si perempuan memiliki agenda di luar kota, akhirnya
disepakatilah waktu untuk pemuda tersebut silaturrahim ke rumah orang tua si
perempuan saat momen Idul Fitri.
Dalam masa menunggu itu, pemuda itu tak henti-hentinya
berdoa. Karena ia percaya bahwa segala sesuatu masih bisa terjadi. Allah Maha
Membolak-balikkan hati manusia. Bisa saja keyakinan yang sudah kuat itu
perlahan luntur. Karena pada saat-saat seperti itulah setan berusaha menggoda
manusia atas pilihannya.
10 Juli 2016
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Si perempuan memberikan
kode mengenai kapan si pemuda harus datang ke rumahnya, tanggal (3^2 + 0! + sin
30’- v1/4) – 07 – 16, pukul (3^2 + 0! + sin 30’- v1/4).07 WIB. Dengan menggunakan
angkutan umum (karena si perempuan tidak membolehkan menggunakan Gojek/Grab/Taksi/semisalnya), pemuda itu pun sampai di rumah orang tua si
perempuan, tepat saat jam tangannya menunjukkan pukul 10.07 WIB.
Alhamdulillah, niat pemuda itu untuk menggenapkan agamanya
dipermudah oleh Allah. Orang tua si perempuan menyambut baik pemuda itu, pun
dengan niatnya untuk menikahi putrinya direstuinya. Tidak ada pertanyaan
pekerjaanmu apa, gajimu berapa, sudah punya rumah atau belum, dan pertanyaan-pertanyaan
sejenis yang sering ditakutkan oleh laki-laki ketika hendak melamar perempuan.
Atas kebijaksanaan hati orang tua si perempuan, niat si
pemuda untuk menikah dalam waktu dekat pun disetujui. Dan ditetapkanlah 4
September 2016 sebagai hari bahagia itu, bertepatan dengan hari ulang tahun si
pemuda.
Semoga Allah menguatkan ikatan di antara keduanya, dan menjadikan
mereka pasangan yang bahagia hingga di akhirat kelak. Aamiin.
versi Visya
Bismillahirrahmanirrahim..
Niat untuk menikah di usia 22
tahun sudah sejak dua tahun terakhir tersimpan dalam benaknya. Ia ingin menikah
dengan cara yang baik dan ‘dijemput’ dengan cara terhormat. Ya, melalui ta’aruf
dan khitbah. Godaan dan ujian pun silih
datang berganti lewat pria-pria yang mencoba mendekatinya dengan beragam cara.
Allah Maha Membolakbalikkan hati.
Beberapa hari sejak hari ulangtahunnya yang ke-22 pada 24 Maret 2016, ia
tiba-tiba teringat pada mimpinya. Namun begitu teringat pada amanah akademik
dan amanah sebagai ketua komunitas, mimpi itu pun perlahan diluruhkannya. Toh ia masih sangat
yakin, bahwa pangeran birunya akan datang di waktu yang tepat dan tak akan
salah tempat.
Kerap terselip pada kalbunya,
siapakah yang kelak akan membersamainya? Mungkinkah orang yang telah lama ia
kenal dan mengenalnya? Mungkinkah orang yang sering berinteraksi dengannya?
Mungkinkah teman satu sekolah, satu kampus, satu organisasi?
Dua kali ia pernah ditawari
ta’aruf oleh kakak seniornya tapi entah mengapa hati kecilnya berkata ia belum
siap menikah. Apalagi yang ditawarinya tampaknya tak dikenalnya. Ya, tak pernah
terbesit dalam benaknya berta’aruf dengan orang yang belum pernah dikenal dan
ditemuinya. Entahlah. Seperti masih ada perasaan takut jika harus hidup bersama
dengan orang yang sebelumnya tak dikenal dan belum pernah ditemuinya.
10 Mei 2016
Malam itu sekitar pukul 21.30 WIB,
tiba-tiba sebuah chat masuk ke Whatsapp-nya. Sebuah chat dari seorang mbak yang
cukup dekat dengannya. Memang sudah cukup lama mereka tak bertukar kabar sejak
si mbak berpindah domisili. Pembicaraan awal tentang kabar dan kesibukan. Lalu beliau
mulai menanyakan rencana pernikahan. Ia bilang, ia akan menikah tapi tidak
tahun ini, paling cepat pertengahan tahun 2017.
Pukul 22.00 WIB, perempuan itu
sudah berniat untuk tidur. Dimatikannya paket datanya. Tapi matanya tak kunjung
terlelap. Ia kembali mengecek handphone.
Ada ikhwan sholih yang ingin ta’aruf dengan Visya dan berniat menikah dalam waktu dekat (tahun ini). Apakah Visya bersedia?
Ia tersentak. Benarkah? Tapi itu
begitu cepat..
Pertanyaan pertama yang selalu diajukan
untuk setiap ajakan ta’aruf; apakah aku mengenalnya? Pernah bertemu dan
berinteraksi dengannya?
Satu kata sebagai jawaban untuk
semua pertanyaan itu; tidak. Namun ketika ditanya siapa namanya, ia akan
memberitahu hanya dan jika hanya perempuan itu bersedia menerima ajakan ta’aruf
dari pemuda tersebut.
“Belum pernah saling bertemu sebelumnya? Belum pernah berinteraksi secara langsung ataupun chat pribadi dengannya sebelumnya? Ah aku tak mau ambil resiko hidup dengan orang yang ga aku kenal sebelumnya!” batinnya.
Ia seketika ragu dan langsung
menolaknya tapi rupanya si mbak belum menyerah, ia menyarankannnya untuk
istikhoroh. Akhirnya ia meminta waktu hingga
beberapa hari. Selama masa istikhoroh, perempuan itu menanyakan perihal
alasan mengapa sang pemuda memilihnya. Ia cukup terkejut karena ternyata pemuda
itu cukup dalam mengetahui tentangnya. Si mbak pun mengatakan keduanya belum
saling berteman di sosial media manapun. Beliau juga mengatakan bahwa ada
beberapa persamaan dalam diri keduanya dan perempuan itu diminta menebak dengan
ciri kesamaan passion yan sudah
disebutkan. Ia berusaha menebak. Dua nama yang muncul di kepalanya. Namun
ternyata bukan keduanya. Merasa ‘lelah’ terus menebak ia pun mulai pasrah.
Allah Maha Membolakbalikkan hati. Mungkin inilah cara Allah mengembalikannya pada mimpinya untuk menikah muda. Allah tahu
bahwa menikah mampu menjaga dirinya dari godaan syaitan dan membuatnya lebih
terjaga dari banyak laki-laki yang berusaha mendekatinya. Ia pun memutuskan
akan menerima ajakan ta’aruf itu.
Bukan berarti ia setuju untuk
ta’aruf lalu langsung beranjak ke tahap selanjutnya. Tidaklah ada hasil tanpa
perjuangan dan tantangan. Ujian pertama pun datang. Ia ingat betul berulangkali
orangtuanya menegaskan tidak merestui dirinya menikah sebelum lulus S1. Ia
harus mendapatkan izin kedua orangtuanya sebab ta’aruf merupakan pintu awal
pernikahan. Jika orangtua saja sudah tak merestui, maka jalan ke depan akan
sangat sulit, itu yang selalu diyakininya.
Diam. Itulah reaksi sang ayah
begitu disampaikannya niatnya untuk menerima ajakan ta’aruf pemuda tersebut.
Bahkan sang ayah tanpa berkata sepatah katapun pergi meninggalkannya dan
mendiamkannya keesokan harinya. Ia paham betul tentu dalam hati ayahnya masih
ada rasa takut kehilangan, seolah tak percaya bahwa putri yang sudah dijaganya
dengan penuh kasih sayang siang-malam selama 22 tahun, tiba-tiba akan diminta
oleh seorang pemuda yang belum dikenalnya.
Kalau ada laki-laki sholih yang
berniat baik pada kita, beri kesempatan. Jangan ditolak.
Rasa takut mengalahkan keyakinan
terhadap kata-kata itu. Melalui sang ibunda ia meminta tolong untuk meyakinkan
sang ayah.
Sengaja ia memilih hari Jumat utk
memberi jawaban sebab ia yakin hari Jumat adalah hari yang baik. Tapi rupanya
orangtuanya tak kunjung memberi jawaban. Malam harinya saat ia akan terlelap,
sebuah SMS masuk ke ponselnya. Sebuah SMS dari sang ibunda, sebuah SMS ‘pembuka
jalan’ baginya.
Bismillahirrahmanirrahim, iya.
Ia pun segera mengabarkan hal itu
pada si mbak. Proses selanjutnya adalah tukar CV. Keduanya sepakat untuk
membuat CV dalam bentuk deskriptif berisi poin-poin yang telah disepakati.
18 Mei 2016
Sekitar pukul 04.00 CV sang
pemuda diterimanya lewat email. Tukar CV pertama. Ta’aruf pertama. Dengan
mengucap basmalah dan diiringi perasaan tegang, ia pun membukanya dan membaca nama laki-laki itu….
Nama itu.. Ia pernah mendengar
nama pemuda itu di sebuah organisasi yang diikutinya. Tapi sejujurnya ia tak
tahu rupa sang pemuda dan belum pernah bertemu dengannya sama sekali. Belum
pernah chat pribadi pula. Yang perempuan ini ingat, ia pernah menceritakan pengalamannya
melakukan pengabdian di Rote di grup Whatsapp organisasi tersebut lalu pemuda
ini meresponnya. Itupun hanya 1-2 kali tanggapan. Setelah itu keduanya tak
pernah berinteraksi sama sekali. Seketika ia terdiam. Bagaimana bisa? Siapa
pemuda ini sebenarnya? Batinnya menderu.
Begitu selesai membaca CV sang
pemuda, ia merasa memiliki banyak kecocokan dan hal-hal lain yang bisa saling
melengkapi antar keduanya. Setelah melalui sholat istikhoroh, nalurinya berkata
bahwa laki-laki ini adalah laki-laki yang baik untuknya, dapat membimbingnya
untuk selalu dekat padaNya dan jadi lebih dewasa. Ujian kedua datang, ia harus
meyakinkan kedua orangtuanya kembali bahwa laki-laki itu adalah pilihannya.
Malam itu, seperti mengulang
malam tempo hari. Setelah ditunjukkan CV sang pemuda, sang ayah bergeming.
Perasaan si perempuan sungguh bergemuruh. Dia pasrah sepasrah-pasrahnya
padaNya. Sejauh yang ia tangkap, orangtuanya cukup menyukai pemuda tersebut.
Sayangnya sang ayah tetap bersikukuh akan mengizinkannya menikah ketika sudah
lulus, paling cepat awal tahun 2017. Meski begitu sang ayah mengizinkan sang
pemuda untuk bertamu ke rumah mereka.
Sebetulnya sang pemuda meminta
untuk bertamu ke rumah di akhir Mei tapi karena orangtua perempuan belum siap,
ditambah lagi si perempuan memiliki agenda selama sebulan ke depan di luar kota
dan baru kembali saat Idul Fitri (awal Juli 2016), disepakati silaturahim pasca
Lebaran.
Sebelum perempuan itu berangkat
ke tanah rantau, ia menegaskan pada sang pemuda,
“Jika ayah saya bersikukuh untuk mengizinkan saya menikah tahun depan, bukan tahun ini, saya minta kakak untuk mundur! Saya ingin dinikahi, bukan dinanti lama sekali.”
Selama masa perantauan, si
perempuan tak hentinya berdoa agar Allah menyentuh hati kedua orangtuanya,
memberi yang terbaik serta melapangkan hatinya dan hati sang pemuda atas segala
keputusan apapun di depannya.
Akhir Juni 2016, si perempuan
mengabarkan bahwa sang pemuda boleh bersilaturahim ke rumahnya tanggal 10 bulan
7 tahun 2016 pukul 10.07 WIB. Singkat cerita, tibalah hari itu. Tepat pukul
10.07 WIB ia datang. Inilah kali pertama keduanya bertemu. Seketika perasaan
tegang menyelimuti si perempuan. Lidahnya begitu kelu. Mereka hanya saling diam
ditemani saudari si perempuan.
Kemudian orangtua perempuan pun
hadir. Ketiganya asyik mengobrol meski sesekali tertangkap nada tegang dari
sang pemuda. Ia ingat betul saat sang pemuda memulai pembicaraan seriusnya. Tak
kuasa mendengarnya lebih lanjut, si perempuan memutuskan untuk masuk ke dalam
kamar dan menerima apapun keputusan dari orangtuanya. Laa hawla wa laa quwwata ila billah…
Ia pun kembali ke ruang tamu
ketika orangtuanya berkata “Untuk selanjutnya saya kabari lewat Evi ya.”
Kemudian orangtuanya pun pamit dikarenakan ada agenda keluarga selanjutnya. Ba’da
sholat dzuhur, sang pemuda pun pamit pulang.
Sore harinya begitu orangtuanya
pulang, sang ayah langsung menetapkan tanggal pernikahan dirinya dan sang
pemuda yakni 4 September 2016. Itu berarti sekitar 1,5 bulan lagi ia akan
menggenap! Allahuakbar! Betapa rasa terkejut sekaligus syukur memenuhi rongga
hatinya. Ia ingat betul betapa sang ayah menegaskan tak akan menyetujui ia
menikah sebelum lulus. Tapi kini..? Sungguh Allah Maha Membolakbalikkan hati
hambaNya!
Pada akhirnya.. semua yang pernah bilang sayang, akan kalah dengan yang berani meminang. Semua yang pernah mendekat, akan kalah dengan yang secara halal berani mengikat.Kita merancang, Allah merancang dan ketahuilah Allah sebaik-baik perancang.
Semoga ada hikmah yang dapat
diambil dari kisah ini. :)
Sekilas tentang kami di Youtube
--------
Sekilas tentang kami di Youtube
--------
English Version
Andi’s version
As well as about the
death and sustenance, the spouse itself is an issue who has been managed by
Allah, The Great Controller of Human’s Heart.
To make a choice about a
lifetime partner who may also His choice is a thing that totally involve Allah
in, really. At leasts, that’s what is felt by Andi Ahmadi, a man who always
believe that the spouse will not be ever exchanged. He has received women’s CV
given by his mate but the same words always be his answer: he is not feeling
comfort, yet.
Counted since couple
months ago, his intention to get marry soon became stronger. It was not because
his age—most people said, the time to marry is coming—nor people’s question
that made him bore. Not at all. But it was because he realize that the marriage
will be able to protect him from any bad harrasments.
And finally, Allah run
His beautiful scenario. He’s guided to find his spouse, a woman never he
met and interact with before.
Started by online
sharing on a Whatsapp group, this social activist man feels‘other feeling’ when
a woman of the group told all the members about her experience doing education
movement for children in Rote island. There was something interests him. Then he
decided to search the information about that woman.
May 10th 2016
After careful
consideration, the man took courage to move further. He asked for help to his
bestfriend—who is also bestfriend of the woman he expect—to get the information
he needs. Two things he want to know first; Have the woman been proposed by
another man? If she has not, does she have any plan to marry in the near
future?
The man will almost stop
his struggle when he knows that the woman intends to marry, but it’s
gonna happen on 2017. That means it still be about a year ahead. He scares if
he keep continuing the procsess, they will not be able to handle anything.
More and more, Allah
shows His beautiful scenario. His bestfriend suggests him to ask the key
question which is “If there is a man who ask you to have ta’aruf and have an intention to
marry soon, will you?”. The man agrees about the suggestion but his
name still be a secret to the woman.
May 13th 2016
The man gets as though a
hope when his bestfriend said that woman declares to run the process of
ta’aruf. He enhaces his prays more and much in order to make the proccess easy.
May 18th 2016
By the email from his
bestfriend, the man finally read the women’s CV completely. After feeling
pretty confident, the man quickly contacts his parents in Sulawesi. His
confidence becomes stronger when his parents blessed him. It is only a day then
the man inform his bestfriend that he is ready enough to go to the next process.
“In you, there are goodness, also lacks. And I
choose both of them.”
***
Waiting for her answer
is a heartbeatful time for the man. Eventhough the man hopes everything goes
well but he already be ready of every decision from the woman. Once more, he
believes that his spouse will no be exchanged. The prays are stronger to be
delivered by him.
The rain runs so qucikly
Following the love that stick the heart
Looking tightly the sky so dark
The moon seen closed by the love
While my imagination becomes so bluish
If tomorrow is not gone,
yet.
May she brings me the
answer
*The poetry made by the
man while awaiting the answer
May 20th 2016
Lastly, the answer comes
out from the woman. She intenionally takes Friday to give that very important
answer. That friday was the most heartbeatful Friday ever for the man. And how
he cant believe when the answer is yes. Immediately he stick his forehead on
the floor as praising for Him. From his eyes, the tears flows. He cant handle
himself anymore.
But everything is not
over yet. He must await the woman to make her parents sure, at least to give a
chance for the man coming to their home. During his wait, her parents actually
like the man. But they want their daughter marry in the next year, not this
year.
The way he struggle
never ends up. He even want to meet her parents soon so he can make them sure
that both of them are ready enough. Since they have their own affair outside
the city, finally they agree to meet after Idul Fitri.
During his wait, again,
he never stops to pray a lot. He believes everything is possible to happen.
Allah The Great Controller of Human's Heart. It perhaps the hope gone anytime.
In that very moment, devils try to fall people for their choice.
Juli 10th 2016
The time is coming. The
woman tells the clue about when he must come which is (3^2 + 0! + sin 30’- v1/4) – 07 – 16, at (3^2
+ 0! + sin 30’- v1/4).07 o'clock.
Alhamdulillah, his
intention is very well welcomed by her parents. They bless him to marry their
daughter. No questions about the job, salary, home and another questions which
are mostly made men scared to propose women.
Wisely, her parents
determine Sept 4th as the D day which is the same with his birthday.
Hopefully
Allah strengthen their marriage and make them happiness couple untill the day
after. Aamiin.
Visya's version
Bismillahirrahmanirrahim..
The dream to marry in 22
years old has been kept on her mind since two years ago. She wants to be picked
up by good way. Yes, by ta'aruf and khitbah. Problems come one by one by men who try to get closer with her.
Allah The Great
Controller of Human's Heart ever. Few days since her 22nd birthday, she
suddenly reminds of the dream. But her mind goes to her study and job as leader
of comminity in campus. She keeps believing her blue prince will come in right
time and wont get the wrong place.
Sometimes she wonders,
who will be with her? Will he be someone she really knows and so do him? Is he her friends in campus or organizations?
She ever been offered to
have ta'aruf procces for twice but she rejects cause she feels not ready enough
to marry soon. Moreover the men who offered to her are the ones who has not met
her before. It seems she has kinda scary feeling to live with person such them.
May 10th 2016
It' about 9.30 pm in the
night, a message sent to her. From her bestfriend (Ms N). It has been a long
day since the last day they met. The chat started about activities and updates.
At 10 pm o’clock, the
woman decides to sleep. She switches off the phone. But she cant sleep. She
backs to the phone.
There is a good man who
wants to have ta’aruf with you and intend to marry in the near future. Will
you?
She so surprised. Is it
real? But it seems so fast. She though.
The first question of
her is; do I know him? Have I met and interact with him before?
One word for the asnwers
is, NO. But when she asks about the name of the man, her bestfriend will tell
her if and only if she will welcome him.
"Never been met before? Neither interactuing
and talking with him before? No, I donw want to take any risks living with
person I never known before!”
Directly, she feels so
doubt and reject it. But her bestfriend never give up yet. She suggest the
woman to do istikhoroh pray. Finally she request for few days. During that
time, the woman is given by the reasons why the man choose her which are also
the same things that the man has. She surprised since she knows that the man
know her enough. Her bestfriend said that both of them are not a friend on
social media, yet. The woman tries to
guess who is the man. But she failed for times. She gives up to guess.
Allah The Great
Controller of Human’s Heart. It perhaps His plan to remind her of the dream she
has to marry in early age. Allah knows that it is be able tp keep her from
devils’ harassment, especially from the men who try to get closer to her.
Finally she welcomes the man.
It doesn’t mean they can
go to the next step directly. Well, there is no result without big efforts. The
first problem comes. She really remembers her parents said they will not agree
her to marry before she graduates. She must get their permission while she
knows ta’aruf is the first gate of marriage. If her parents do not agree at
first, her way ahead will be so hard. She believes it.
Being silent. That’s how
her dad reacts of her intention to have ta’aruf. Moreover, he directly go out
without no words. She really understand, her dad worry about losing her. He do
not believe yet, that his 22nd lovely daughter will be taken by
other man.
If
there is a good man intend to us, give him a chance. Don’t reject at first.
Her scary feeling
destroys her trust about that words. By her mom, she ask for help to make her
dad sure.
Intentionally, she
choose Friday to give the answer to the man because she believes Friday is a
good day. In fact, her parents do not guve any answers yet. In the night, when
she wants to sleep, a message sent to her phone. A message from mom, to open
the way for her.
Bismillahirrahmanirrahim,
yes we will.
She directly tell her
bestfriend. The next step is giving the CV each others. Both of them agree to
make CV in descriptive style contained of some points as they agree.
May 18th 2016
It’s about 4 am, she
receives the man’s CV by email. Her first CV exchangement. Her frst ta’aruf process.
By saying basmalah and feeling nervous, she reads it and know the name of the
man…
His name… She ever known
that name in an organization they joined. But honestly she never known about
the man really. Never talk or meet before. What she remembers is she ever told
about her experience to do social movement in Rote island in that Whatsapp
group of the organization. The man responds for only twice, then she never show
on the group anymore. Suddenly she thinks. How could it be? Who is that man?
She wonders.
As soon as she finish to
read his CV, she feels they have kinda ‘chemistry’ which can be compeletd each others.
After doing istikhorh pray, she so believes that the man is a good man for her,
who can guide her to get closer to Allah and become more mature as always. But
the second problem comes. She must make her parents sure that the man is her
choice.
In that night, she feels
like rewind to previous night. After read his CV, dad suddenly becomes silent.
Her feelings is so nervous. She gives up to Him. As long as she realize, her
parents like the man but they keep agreeing to permit the woman to marry in
next year, not this year. But they welcome the man to come to their house.
Actually the man ask to
come to woman’s house on late May but her parents are not ready enough, in
addition the woman has agenda for a month in outside Jakarta and she will be
back after Idul Fitri moment. It is agreed that the time will be after Idul
Fitri.
Before the woman goes,
she strickly says.
“If my dad keep taking
courage to permit me to marry in the next year, not this year, I kindly ask you
to step back! I want to marry, not to be waited for long time.”
During her stay outside
Jakarta, the woman never stop to pray in order to make Allah touch her parents,
give the best and relieve the man and the woman for every decision in the
future.
In late June 2016, the
woman tells the man to visit them on 10 of July at 10.07 am. In short, the day
is coming. At 10.07 am he comes. It is very first time for them to meet.
Suddenly she feels nervous. They are silent, accompanied by sister of the
woman.
After
a moment, her parents come. They talk eventhough the man feels nervous. She
really remembers the time when the man start to talk seriously. She cant hear
it anymore and decides to get into the room. Laa hawla wa laa quwwata ila
billah…
The woman backs to
living room when her parents said “Fro next updates, we will tell Evi.” Then they
go for next family agenda. After dzuhur pray, the man tells to go home.
In the evening, when her
parents go home, her dad tells her about her marriage’s date which is 4th
of Sept. It means that is no more than 1.5 months she will get married! Allah
The Big! How she feels so surprised and praised. How can she forgets when her
parents said not to agree about her decision to marry this year and before she
graduates. But now? Allah The Great Controller of Human’s Heart ever!
At
last.. all of the men who ever said love to her will be nothing than the one
who marry her. All of the men who ever get closer to her will be nothing by the
one who intend to pick her in halal way. We plan, Allah plans and Allah The
Greatest Planner ever.
May our story impacts you positively! :)
Masya Allah...
BalasHapuskisah perjumpaan yang begitu indah. perjumpaan yang benar-benar Allah tuntun dengan baik.
semoga senantiasa diarungi penjagaan dunia hingga akhirat untuk keduanya.
semoga lancar segala persiapannya hingga hari H..
Barakallah...
Aamiin. Terimakasih doanya Betty. Semoga kebaikan juga senantiasa menyertaimu :)
HapusAamiin...
HapusBarakallah andi, barakallah visya. semoga Semoga Allah mudahkan sampai hari yg dinanti dan selanjutnya dan selanjutnya. tapi satu kata buat Bang Andi,,, cie cie
BalasHapusAamiin. Terimakasih Pak Salam doanya. Semoga keluarga ente juga senantiasa salam keberkahan yang berlapis :)
HapusAlhamdulillah...
BalasHapusSelamat Ya Visya ...
Semoga mnjd keluarga yg sakinah, mawardah, warohmah serta mndapatkn anak keturunan yg soleh, solehah... :)
Aamiin ya Allah. Terimakasih Ser.. Semoga Allah sennatiasa melancarkma segala uusanmu :')
HapusBarakallah Adikku, Visya.. Semoga lancar acaranya ya dan kehidupan rumah tangga kalian sakinah mawaddah wa rahmah, dikaruniai anak-anak sholeh dan sholehah, bahagia sehidup sesurga aamiiin Yaa Rabbal alamiin.. Ah aku terharu baca kisah kalian, aku turut bahagia untukmu, Dik ����
BalasHapusAamiin ya Allah. Jazakilah kakakku 😃Doa terbaik juga utkkkya, semoga dilancarkan segala urusan termasuk jodoh dan rezekinya :)
HapusVisyaaa nduluiiin gueee... Wkwkwk :D
BalasHapusBaarakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a bainakuma fii khayr ukhsyaa dan mas calon suami :D
Tgl 4 ada 3 org nih yg menggenap :'D
Semoga lahir Mujahid mujahidah dakwah yg siap membela dien dan bangsa ini :D
Wkwk yah maapin ya :D
HapusAamiin y Allah, ukhUkiii :')
Barakallah, Syaaaaaa \(^^)/ Ikut seneeeeeng dengernya... Semoga dilancarkan semuanya ya Syaaaaaa :D
BalasHapusAamiin ya Allah Thanks so much Vaniaaa. Waiing for you :*
HapusVisyaaa nduluiiin gueee... Wkwkwk :D
BalasHapusBaarakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a bainakuma fii khayr ukhsyaa dan mas calon suami :D
Tgl 4 ada 3 org nih yg menggenap :'D
Semoga lahir Mujahid mujahidah dakwah yg siap membela dien dan bangsa ini :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBarakallah eviiiii ☺️
BalasHapus"tanggal (3˄2 + 0! + sin 30’ v1/4) – 07 – 16, pukul (3˄2 + 0! + sin 30’ v1/4).07 WIB" 😂 👍🏽
Haha harus dong dikasih soal dulu :D Aamiin. Jazakillah Oneng :)
HapusBarokallah kak :-)
BalasHapusAamiin ya Allah :)
HapusBarakallah Princess Biru (evi syahida)..
BalasHapusBahagia mendengar kabar gembira ini.
akhirnya sama-sama akan menjadi orang sulawesi 😊😊
Aamiin ya Allah.. Hehe insya Allah. See you dear 😘
HapusVisyaaaaaaa... aku masih inget diceritain kamu ingin ke pulau Rote dengan menggebu gebu dan ngasih liat beberapa gambar.. ;D
BalasHapusEh ternyata sekarang ada kabar baik ;) selamat ya Visyaa, Barakallah. Acaranya Lancaar sampe akhir.. hehe iya banyak kesamaan fotonya..
Visyaaaaaaa... aku masih inget diceritain kamu ingin ke pulau Rote dengan menggebu gebu dan ngasih liat beberapa gambar.. ;D
BalasHapusEh ternyata sekarang ada kabar baik ;) selamat ya Visyaa, Barakallah. Acaranya Lancaar sampe akhir.. hehe iya banyak kesamaan fotonya..
Masya Allah Pepuuuu akj bahkan lupa eprnah cerita gitu hihi.Alhamdulillah. Aamiin ya Allah. Terimakasih yaa.
HapusTambah seneng lagi kalo Pepu datang hihi.
Kalo jodoh pasti jalan ceritanya selalu indah yaa :)
BalasHapussemoga jodoh dunia akhirat visyaaa
Aamiin yaAllah. Semiga Risha juga segera menemukan jodohnya ya hehe. :)
Hapus
BalasHapusOrang suci menjaga kesuciannya dengan pernikahan dan menjaga pernikahannya dengan kesucian.....
MasyaAllah haru biru bacanya.
Barakallah #VisyAndi
Aamiin Terimakasih Mbak Leny :)
Hapus