Agustus 12, 2016

Visyandi's Story


versi Andi


Seperti halnya ajal dan rizki, jodoh adalah perkara yang sudah diatur oleh Allah, Sang Pengendali hati.

Betapa memilih pasangan hidup yang (semoga) juga pilihan-Nya adalah merupakan perkara yang melibatkan Tuhan. Setidaknya itu yang dirasakan oleh Andi Ahmadi, seorang pemuda yang percaya bahwa jodoh tak akan pernah tertukar. Sudah dua kali ia diberi biodata seorang perempuan oleh kerabatnya, namun kata sama yang selalu menjadi jawaban; belum merasa "klik". 

Barangkali Allah hendak memberi kesempatan kepada pemuda tersebut untuk semakin memantaskan diri.



Terhitung sejak beberapa bulan terakhir, niat pemuda tersebut untuk segera menikah makin kuat. Bukan karena umur yang_kata sebagian orang_sudah waktunya menikah, juga bukan karena bosan mendengar pertanyaan “kapan nikah?”. Sekali-kali bukan. Tapi karena ia sadar, bahwa pernikahan akan mampu membentengi dirinya dari godaan syaitan yang sungguh melenakan.

Hingga akhirnya, Allah menjalankan skenario-Nya. Dibimbinglah pemuda tersebut untuk menemukan jodohnya, yakni seorang perempuan yang belum pernah ia kenali sebelumnya, juga belum sekalipun berinteraksi langsung dengannya.

Berawal dari sharing pengalaman di sebuah grup Whatsapp, pemuda yang aktif di bidang sosial tersebut merasa "ada yang berbeda" ketika salah seorang perempuan anggota grup tersebut menceritakan pengalamannya ketika melakukan kegiatan sosial untuk pendidikan anak-anak di Pulau Rote. Ada sesuatu yang menelisik hatinya, hingga ia pun memutuskan untuk mencari informasi tentang perempuan itu. 

10 Mei 2016

Setelah melalui pertimbangan yang matang, pemuda itupun memantapkan hati untuk melangkah lebih jauh. Ia meminta bantuan kepada sahabat perempuannya_yang juga sahabat dari perempuan yang diharapkannya_untuk mencari informasi yang lebih mendalam dari perempuan yang dimaksud. Dua hal yang ingin diketahui oleh pemuda itu. Pertama, apakah perempuan tersebut sudah dikhitbah orang atau belum. Kedua, jika belum dikhitbah, apakah ia punya rencana menikah dalam waktu dekat (tahun ini)?

Pemuda tersebut sempat ingin menyudahi langkahnya ketika mengetahui bahwa perempuan incarannya baru ingin  menikah di pertengahan tahun 2017, masih sekitar setahun lagi. Ia takut jika ia tetap melanjutkannya, akan terjerumus ke dalam perkara yang tidak diridhoi-Nya.

Dan lagi-lagi Allah sedang ingin memperlihatkan skenarionya yang maha indah. Sahabat pemuda tersebut memberi usul untuk menanyakan pertanyaan kunci kepada si perempuan. “Jika ada laki-laki yang ingin mengajak ta’aruf, dan memiliki niat untuk menikah dalam waktu dekat, apakah bersedia?” Pemuda tersebut pun menerima usulan sahabatnya, dengan catatan namanya tetap dirahasiakan.

13 Mei 2016

Pemuda tersebut seakan mendapat secercah harapan, ketika melalui sahabatnya perempuan itu menyatakan kesediaannya untuk menjalani proses ta’aruf. Ia pun makin menguatkan munajat kepada-Nya agar dipermudah dalam menjalani proses ta’aruf.

18 Mei 2016

Melalui kiriman email sahabatnya, pemuda itupun akhirnya membaca biodata lengkap si perempuan. Setelah cukup yakin dengan pilihannya, pemuda tersebut segera mengabarkan kepada orang tuanya di Sulawesi. Keyakinannya semakin kuat setelah kedua orang tuanya memberi restu. Kemudian, hanya sehari setelah ia membaca biodata si perempuan, pemuda itu menginfokan kepada sahabatnya bahwa ia sudah siap untuk lanjut ke proses selanjutnya.

“Padamu terdapat kelebihan, juga kekurangan. Dan aku memilih keduanya”.

***

Masa menanti jawaban adalah masa-masa yang sangat mendebarkan bagi si pemuda. Meskipun si pemuda berharap agar bisa lanjut proses ta’arufnya, namun ia sudah siap dengan segala keputusan dari si perempuan. Karena sekali lagi ia yakin bahwa jodoh tak kan tertukar. Doa pun makin kencang ia panjatkan.

Hujan berlari kencang
Mengarak rindu menusuk kalbu
Kupandang lekat langit pekat
Nampak wajah bulan yang tertutup rindu
Sementara imajinasiku kian membiru

Jika esok belum berlalu
Semoga ia membawa jawaban untukku

*Puisi si pemuda saat menunggu jawaban


20 Mei 2016

Akhirnya datanglah jawaban dari si perempuan. Katanya, ia sengaja memilih hari Jumat untuk memberi keputusan yang teramat penting itu. Jumat itu adalah jumat yang paling mendebarkan bagi si pemuda. Dan betapa tidak percayanya pemuda tersebut ketika mengetahui bahwa jawaban dari si perempuan adalah iya. Seketika ia langsung menempelkan keningnya di lantai, seraya berucap syukur pada-Nya. Dari ujung matanya mulai mengalir cairan bening. Ia terlihat tak kuasa menahan cairan tersebut untuk tidak keluar.  

Namun, itu belumlah akhir dari cerita pemuda itu. Ia masih harus menunggu si perempuan untuk meyakinkan orang tuanya, setidaknya untuk memberi kesempatan pemuda tersebut untuk bertamu ke rumahnya. Semasa beberapa waktu menunggu, ada kabar bahwa orang tua perempuan cukup suka dengan pemuda itu, hanya saja mereka ingin putrinya menikah tahun depan, bukan tahun ini. 

Niat pemuda itu tak surut. Ia justru ingin segera bisa bertemu orang tua si perempuan agar dapat meyakinkan bahwa ia dan putrinya sudah benar-benar siap untuk melaksanakan sunnah Nabinya. Dan karena sejak sebelum Ramadhan baik si pemuda dan si perempuan memiliki agenda di luar kota, akhirnya disepakatilah waktu untuk pemuda tersebut silaturrahim ke rumah orang tua si perempuan saat momen Idul Fitri.

Dalam masa menunggu itu, pemuda itu tak henti-hentinya berdoa. Karena ia percaya bahwa segala sesuatu masih bisa terjadi. Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia. Bisa saja keyakinan yang sudah kuat itu perlahan luntur. Karena pada saat-saat seperti itulah setan berusaha menggoda manusia atas pilihannya.

10 Juli 2016

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Si perempuan memberikan kode mengenai kapan si pemuda harus datang ke rumahnya, tanggal (3^2 + 0! + sin 30’- v1/4) – 07 – 16, pukul (3^2 + 0! + sin 30’- v1/4).07 WIB. Dengan menggunakan angkutan umum (karena si perempuan tidak membolehkan menggunakan Gojek/Grab/Taksi/semisalnya), pemuda itu pun sampai di rumah orang tua si perempuan, tepat saat jam tangannya menunjukkan pukul 10.07 WIB.

Alhamdulillah, niat pemuda itu untuk menggenapkan agamanya dipermudah oleh Allah. Orang tua si perempuan menyambut baik pemuda itu, pun dengan niatnya untuk menikahi putrinya direstuinya. Tidak ada pertanyaan pekerjaanmu apa, gajimu berapa, sudah punya rumah atau belum, dan pertanyaan-pertanyaan sejenis yang sering ditakutkan oleh laki-laki ketika hendak melamar perempuan.

Atas kebijaksanaan hati orang tua si perempuan, niat si pemuda untuk menikah dalam waktu dekat pun disetujui. Dan ditetapkanlah 4 September 2016 sebagai hari bahagia itu, bertepatan dengan hari ulang tahun si pemuda.


Semoga Allah menguatkan ikatan di antara keduanya, dan menjadikan mereka pasangan yang bahagia hingga di akhirat kelak. Aamiin


versi Visya
Bismillahirrahmanirrahim..
Niat untuk menikah di usia 22 tahun sudah sejak dua tahun terakhir tersimpan dalam benaknya. Ia ingin menikah dengan cara yang baik dan ‘dijemput’ dengan cara terhormat. Ya, melalui ta’aruf dan khitbah.  Godaan dan ujian pun silih datang berganti lewat pria-pria yang mencoba mendekatinya dengan beragam cara. 

Allah Maha Membolakbalikkan hati. Beberapa hari sejak hari ulangtahunnya yang ke-22 pada 24 Maret 2016, ia tiba-tiba teringat pada mimpinya. Namun begitu teringat pada amanah akademik dan amanah sebagai ketua komunitas, mimpi itu pun  perlahan diluruhkannya. Toh ia masih sangat yakin, bahwa pangeran birunya akan datang di waktu yang tepat dan tak akan salah tempat.
Kerap terselip pada kalbunya, siapakah yang kelak akan membersamainya? Mungkinkah orang yang telah lama ia kenal dan mengenalnya? Mungkinkah orang yang sering berinteraksi dengannya? Mungkinkah teman satu sekolah, satu kampus, satu organisasi?

Dua kali ia pernah ditawari ta’aruf oleh kakak seniornya tapi entah mengapa hati kecilnya berkata ia belum siap menikah. Apalagi yang ditawarinya tampaknya tak dikenalnya. Ya, tak pernah terbesit dalam benaknya berta’aruf dengan orang yang belum pernah dikenal dan ditemuinya. Entahlah. Seperti masih ada perasaan takut jika harus hidup bersama dengan orang yang sebelumnya tak dikenal dan belum pernah ditemuinya.

10 Mei 2016
Malam itu sekitar pukul 21.30 WIB, tiba-tiba sebuah chat masuk ke Whatsapp-nya. Sebuah chat dari seorang mbak yang cukup dekat dengannya. Memang sudah cukup lama mereka tak bertukar kabar sejak si mbak berpindah domisili. Pembicaraan awal tentang kabar dan kesibukan. Lalu beliau mulai menanyakan rencana pernikahan. Ia bilang, ia akan menikah tapi tidak tahun ini, paling cepat pertengahan tahun 2017.
Pukul 22.00 WIB, perempuan itu sudah berniat untuk tidur. Dimatikannya paket datanya. Tapi matanya tak kunjung terlelap.  Ia kembali mengecek handphone.

Ada ikhwan sholih yang ingin ta’aruf dengan Visya dan berniat menikah dalam waktu dekat (tahun ini). Apakah Visya bersedia?
Ia tersentak. Benarkah? Tapi itu begitu cepat..
Pertanyaan pertama yang selalu diajukan untuk setiap ajakan ta’aruf; apakah aku mengenalnya? Pernah bertemu dan berinteraksi dengannya?

Satu kata sebagai jawaban untuk semua pertanyaan itu; tidak. Namun ketika ditanya siapa namanya, ia akan memberitahu hanya dan jika hanya perempuan itu bersedia menerima ajakan ta’aruf dari pemuda tersebut.

“Belum pernah saling bertemu sebelumnya? Belum pernah berinteraksi secara langsung ataupun chat pribadi dengannya sebelumnya? Ah aku tak mau ambil resiko hidup dengan orang yang ga aku kenal sebelumnya!” batinnya.
Ia seketika ragu dan langsung menolaknya tapi rupanya si mbak belum menyerah, ia menyarankannnya untuk istikhoroh. Akhirnya ia meminta waktu hingga  beberapa hari. Selama masa istikhoroh, perempuan itu menanyakan perihal alasan mengapa sang pemuda memilihnya. Ia cukup terkejut karena ternyata pemuda itu cukup dalam mengetahui tentangnya. Si mbak pun mengatakan keduanya belum saling berteman di sosial media manapun. Beliau juga mengatakan bahwa ada beberapa persamaan dalam diri keduanya dan perempuan itu diminta menebak dengan ciri kesamaan passion yan sudah disebutkan. Ia berusaha menebak. Dua nama yang muncul di kepalanya. Namun ternyata bukan keduanya. Merasa ‘lelah’ terus menebak ia pun mulai pasrah.

Allah Maha Membolakbalikkan hati. Mungkin inilah cara Allah mengembalikannya pada mimpinya untuk menikah muda. Allah tahu bahwa menikah mampu menjaga dirinya dari godaan syaitan dan membuatnya lebih terjaga dari banyak laki-laki yang berusaha mendekatinya. Ia pun memutuskan akan menerima ajakan ta’aruf itu.

Bukan berarti ia setuju untuk ta’aruf lalu langsung beranjak ke tahap selanjutnya. Tidaklah ada hasil tanpa perjuangan dan tantangan. Ujian pertama pun datang. Ia ingat betul berulangkali orangtuanya menegaskan tidak merestui dirinya menikah sebelum lulus S1. Ia harus mendapatkan izin kedua orangtuanya sebab ta’aruf merupakan pintu awal pernikahan. Jika orangtua saja sudah tak merestui, maka jalan ke depan akan sangat sulit, itu yang selalu diyakininya.

Diam. Itulah reaksi sang ayah begitu disampaikannya niatnya untuk menerima ajakan ta’aruf pemuda tersebut. Bahkan sang ayah tanpa berkata sepatah katapun pergi meninggalkannya dan mendiamkannya keesokan harinya. Ia paham betul tentu dalam hati ayahnya masih ada rasa takut kehilangan, seolah tak percaya bahwa putri yang sudah dijaganya dengan penuh kasih sayang siang-malam selama 22 tahun, tiba-tiba akan diminta oleh seorang pemuda yang belum dikenalnya.

Kalau ada laki-laki sholih yang berniat baik pada kita, beri kesempatan. Jangan ditolak.

Rasa takut mengalahkan keyakinan terhadap kata-kata itu. Melalui sang ibunda ia meminta tolong untuk meyakinkan sang ayah.

Sengaja ia memilih hari Jumat utk memberi jawaban sebab ia yakin hari Jumat adalah hari yang baik. Tapi rupanya orangtuanya tak kunjung memberi jawaban. Malam harinya saat ia akan terlelap, sebuah SMS masuk ke ponselnya. Sebuah SMS dari sang ibunda, sebuah SMS ‘pembuka jalan’ baginya.

Bismillahirrahmanirrahim, iya.
Ia pun segera mengabarkan hal itu pada si mbak. Proses selanjutnya adalah tukar CV. Keduanya sepakat untuk membuat CV dalam bentuk deskriptif berisi poin-poin yang telah disepakati.

18 Mei 2016
Sekitar pukul 04.00 CV sang pemuda diterimanya lewat email. Tukar CV pertama. Ta’aruf pertama. Dengan mengucap basmalah dan diiringi perasaan tegang, ia pun membukanya dan membaca nama laki-laki itu….

Nama itu.. Ia pernah mendengar nama pemuda itu di sebuah organisasi yang diikutinya. Tapi sejujurnya ia tak tahu rupa sang pemuda dan belum pernah bertemu dengannya sama sekali. Belum pernah chat pribadi pula. Yang perempuan ini ingat, ia pernah menceritakan pengalamannya melakukan pengabdian di Rote di grup Whatsapp organisasi tersebut lalu pemuda ini meresponnya. Itupun hanya 1-2 kali tanggapan. Setelah itu keduanya tak pernah berinteraksi sama sekali. Seketika ia terdiam. Bagaimana bisa? Siapa pemuda ini sebenarnya? Batinnya menderu.

Begitu selesai membaca CV sang pemuda, ia merasa memiliki banyak kecocokan dan hal-hal lain yang bisa saling melengkapi antar keduanya. Setelah melalui sholat istikhoroh, nalurinya berkata bahwa laki-laki ini adalah laki-laki yang baik untuknya, dapat membimbingnya untuk selalu dekat padaNya dan jadi lebih dewasa. Ujian kedua datang, ia harus meyakinkan kedua orangtuanya kembali bahwa laki-laki itu adalah pilihannya.

Malam itu, seperti mengulang malam tempo hari. Setelah ditunjukkan CV sang pemuda, sang ayah bergeming. Perasaan si perempuan sungguh bergemuruh. Dia pasrah sepasrah-pasrahnya padaNya. Sejauh yang ia tangkap, orangtuanya cukup menyukai pemuda tersebut. Sayangnya sang ayah tetap bersikukuh akan mengizinkannya menikah ketika sudah lulus, paling cepat awal tahun 2017. Meski begitu sang ayah mengizinkan sang pemuda untuk bertamu ke rumah mereka.

Sebetulnya sang pemuda meminta untuk bertamu ke rumah di akhir Mei tapi karena orangtua perempuan belum siap, ditambah lagi si perempuan memiliki agenda selama sebulan ke depan di luar kota dan baru kembali saat Idul Fitri (awal Juli 2016), disepakati silaturahim pasca Lebaran.

Sebelum perempuan itu berangkat ke tanah rantau, ia menegaskan pada sang pemuda,
  “Jika ayah saya bersikukuh untuk mengizinkan saya menikah tahun depan, bukan tahun ini, saya minta kakak untuk mundur! Saya ingin dinikahi, bukan dinanti lama sekali.”
Selama masa perantauan, si perempuan tak hentinya berdoa agar Allah menyentuh hati kedua orangtuanya, memberi yang terbaik serta melapangkan hatinya dan hati sang pemuda atas segala keputusan apapun di depannya.

Akhir Juni 2016, si perempuan mengabarkan bahwa sang pemuda boleh bersilaturahim ke rumahnya tanggal 10 bulan 7 tahun 2016 pukul 10.07 WIB. Singkat cerita, tibalah hari itu. Tepat pukul 10.07 WIB ia datang. Inilah kali pertama keduanya bertemu. Seketika perasaan tegang menyelimuti si perempuan. Lidahnya begitu kelu. Mereka hanya saling diam ditemani saudari si perempuan.

Kemudian orangtua perempuan pun hadir. Ketiganya asyik mengobrol meski sesekali tertangkap nada tegang dari sang pemuda. Ia ingat betul saat sang pemuda memulai pembicaraan seriusnya. Tak kuasa mendengarnya lebih lanjut, si perempuan memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan menerima apapun keputusan dari orangtuanya. Laa hawla wa laa quwwata ila billah…

Ia pun kembali ke ruang tamu ketika orangtuanya berkata “Untuk selanjutnya saya kabari lewat Evi ya.” Kemudian orangtuanya pun pamit dikarenakan ada agenda keluarga selanjutnya. Ba’da sholat dzuhur, sang pemuda pun pamit pulang.

Sore harinya begitu orangtuanya pulang, sang ayah langsung menetapkan tanggal pernikahan dirinya dan sang pemuda yakni 4 September 2016. Itu berarti sekitar 1,5 bulan lagi ia akan menggenap! Allahuakbar! Betapa rasa terkejut sekaligus syukur memenuhi rongga hatinya. Ia ingat betul betapa sang ayah menegaskan tak akan menyetujui ia menikah sebelum lulus. Tapi kini..? Sungguh Allah Maha Membolakbalikkan hati hambaNya!

Pada akhirnya.. semua yang pernah bilang sayang, akan kalah dengan yang berani meminang. Semua yang pernah mendekat, akan kalah dengan yang secara halal berani mengikat.Kita merancang, Allah merancang dan ketahuilah Allah sebaik-baik perancang.

Semoga ada hikmah yang dapat diambil dari kisah ini. :)

Sekilas tentang kami di Youtube



--------

English Version

Andi’s version
As well as about the death and sustenance, the spouse itself is an issue who has been managed by Allah, The Great Controller of Human’s Heart.

To make a choice about a lifetime partner who may also His choice is a thing that totally involve Allah in, really. At leasts, that’s what is felt by Andi Ahmadi, a man who always believe that the spouse will not be ever exchanged. He has received women’s CV given by his mate but the same words always be his answer: he is not feeling comfort, yet.

Counted since couple months ago, his intention to get marry soon became stronger. It was not because his age—most people said, the time to marry is coming—nor people’s question that made him bore. Not at all. But it was because he realize that the marriage will be able to protect him from any bad harrasments.

And finally, Allah run His beautiful scenario. He’s guided to find his spouse, a woman never he met and interact with before.

Started by online sharing on a Whatsapp group, this social activist man feels‘other feeling’ when a woman of the group told all the members about her experience doing education movement for children in Rote island. There was something interests him. Then he decided to search the information about that woman.

May 10th 2016
After careful consideration, the man took courage to move further. He asked for help to his bestfriend—who is also bestfriend of the woman he expect—to get the information he needs. Two things he want to know first; Have the woman been proposed by another man? If she has not, does she have any plan to marry in the near future?

The man will almost stop his struggle when he knows that the woman intends to marry, but it’s gonna happen on 2017. That means it still be about a year ahead. He scares if he keep continuing the procsess, they will not be able to handle anything.

More and more, Allah shows His beautiful scenario. His bestfriend suggests him to ask the key question which is “If there is a man who ask you to have ta’aruf and have an intention to marry soon, will you?”. The man agrees about the suggestion but his name still be a secret to the woman.

May 13th 2016
The man gets as though a hope when his bestfriend said that woman declares to run the process of ta’aruf. He enhaces his prays more and much in order to make the proccess easy.

May 18th 2016
By the email from his bestfriend, the man finally read the women’s CV completely. After feeling pretty confident, the man quickly contacts his parents in Sulawesi. His confidence becomes stronger when his parents blessed him. It is only a day then the man inform his bestfriend that he is ready enough to go to the next process.
 “In you, there are goodness, also lacks. And I choose both of them.”

***
Waiting for her answer is a heartbeatful time for the man. Eventhough the man hopes everything goes well but he already be ready of every decision from the woman. Once more, he believes that his spouse will no be exchanged. The prays are stronger to be delivered by him.

The rain runs so qucikly
Following the love that stick the heart
Looking tightly the sky so dark
The moon seen closed by the love
While my imagination becomes so bluish

If tomorrow is not gone, yet.
May she brings me the answer

*The poetry made by the man while awaiting the answer

May 20th 2016
Lastly, the answer comes out from the woman. She intenionally takes Friday to give that very important answer. That friday was the most heartbeatful Friday ever for the man. And how he cant believe when the answer is yes. Immediately he stick his forehead on the floor as praising for Him. From his eyes, the tears flows. He cant handle himself anymore.

But everything is not over yet. He must await the woman to make her parents sure, at least to give a chance for the man coming to their home. During his wait, her parents actually like the man. But they want their daughter marry in the next year, not this year.

The way he struggle never ends up. He even want to meet her parents soon so he can make them sure that both of them are ready enough. Since they have their own affair outside the city, finally they agree to meet after Idul Fitri.

During his wait, again, he never stops to pray a lot. He believes everything is possible to happen. Allah The Great Controller of Human's Heart. It perhaps the hope gone anytime. In that very moment, devils try to fall people for their choice.

Juli 10th 2016
The time is coming. The woman tells the clue about when he must come which is  (3^2 + 0! + sin 30’- v1/4) – 07 – 16, at (3^2 + 0! + sin 30’- v1/4).07 o'clock.

Alhamdulillah, his intention is very well welcomed by her parents. They bless him to marry their daughter. No questions about the job, salary, home and another questions which are mostly made men scared to propose women.

Wisely, her parents determine Sept 4th as the D day which is the same with his birthday.

Hopefully Allah strengthen their marriage and make them happiness couple untill the day after. Aamiin.


Visya's version
Bismillahirrahmanirrahim..
The dream to marry in 22 years old has been kept on her mind since two years ago. She wants to be picked up by good way. Yes, by ta'aruf and khitbah. Problems come one by one by men who try to get closer with her.

Allah The Great Controller of Human's Heart ever. Few days since her 22nd birthday, she suddenly reminds of the dream. But her mind goes to her study and job as leader of comminity in campus. She keeps believing her blue prince will come in right time and wont get the wrong place.

Sometimes she wonders, who will be with her? Will he be someone she really knows and so do him? Is he her friends in campus or organizations?

She ever been offered to have ta'aruf procces for twice but she rejects cause she feels not ready enough to marry soon. Moreover the men who offered to her are the ones who has not met her before. It seems she has kinda scary feeling to live with person such them.

May 10th 2016
It' about 9.30 pm in the night, a message sent to her. From her bestfriend (Ms N). It has been a long day since the last day they met. The chat started about activities and updates.

At 10 pm o’clock, the woman decides to sleep. She switches off the phone. But she cant sleep. She backs to the phone.

There is a good man who wants to have ta’aruf with you and intend to marry in the near future. Will you?

She so surprised. Is it real? But it seems so fast. She though.
The first question of her is; do I know him? Have I met and interact with him before?

One word for the asnwers is, NO. But when she asks about the name of the man, her bestfriend will tell her if and only if she will welcome him.

"Never been met before? Neither interactuing and talking with him before? No, I donw want to take any risks living with person I never known before!”

Directly, she feels so doubt and reject it. But her bestfriend never give up yet. She suggest the woman to do istikhoroh pray. Finally she request for few days. During that time, the woman is given by the reasons why the man choose her which are also the same things that the man has. She surprised since she knows that the man know her enough. Her bestfriend said that both of them are not a friend on social media, yet.  The woman tries to guess who is the man. But she failed for times. She gives up to guess.

Allah The Great Controller of Human’s Heart. It perhaps His plan to remind her of the dream she has to marry in early age. Allah knows that it is be able tp keep her from devils’ harassment, especially from the men who try to get closer to her. Finally she welcomes the man.

It doesn’t mean they can go to the next step directly. Well, there is no result without big efforts. The first problem comes. She really remembers her parents said they will not agree her to marry before she graduates. She must get their permission while she knows ta’aruf is the first gate of marriage. If her parents do not agree at first, her way ahead will be so hard. She believes it.

Being silent. That’s how her dad reacts of her intention to have ta’aruf. Moreover, he directly go out without no words. She really understand, her dad worry about losing her. He do not believe yet, that his 22nd lovely daughter will be taken by other man.

If there is a good man intend to us, give him a chance. Don’t reject at first.

Her scary feeling destroys her trust about that words. By her mom, she ask for help to make her dad sure.

Intentionally, she choose Friday to give the answer to the man because she believes Friday is a good day. In fact, her parents do not guve any answers yet. In the night, when she wants to sleep, a message sent to her phone. A message from mom, to open the way for her.

Bismillahirrahmanirrahim, yes we will.
She directly tell her bestfriend. The next step is giving the CV each others. Both of them agree to make CV in descriptive style contained of some points as they agree.

May 18th 2016
It’s about 4 am, she receives the man’s CV by email. Her first CV exchangement. Her frst ta’aruf process. By saying basmalah and feeling nervous, she reads it and know the name of the man…

His name… She ever known that name in an organization they joined. But honestly she never known about the man really. Never talk or meet before. What she remembers is she ever told about her experience to do social movement in Rote island in that Whatsapp group of the organization. The man responds for only twice, then she never show on the group anymore. Suddenly she thinks. How could it be? Who is that man? She wonders.

As soon as she finish to read his CV, she feels they have kinda ‘chemistry’ which can be compeletd each others. After doing istikhorh pray, she so believes that the man is a good man for her, who can guide her to get closer to Allah and become more mature as always. But the second problem comes. She must make her parents sure that the man is her choice.

In that night, she feels like rewind to previous night. After read his CV, dad suddenly becomes silent. Her feelings is so nervous. She gives up to Him. As long as she realize, her parents like the man but they keep agreeing to permit the woman to marry in next year, not this year. But they welcome the man to come to their house.

Actually the man ask to come to woman’s house on late May but her parents are not ready enough, in addition the woman has agenda for a month in outside Jakarta and she will be back after Idul Fitri moment. It is agreed that the time will be after Idul Fitri.

Before the woman goes, she strickly says.
 “If my dad keep taking courage to permit me to marry in the next year, not this year, I kindly ask you to step back! I want to marry, not to be waited for long time.”

During her stay outside Jakarta, the woman never stop to pray in order to make Allah touch her parents, give the best and relieve the man and the woman for every decision in the future.

In late June 2016, the woman tells the man to visit them on 10 of July at 10.07 am. In short, the day is coming. At 10.07 am he comes. It is very first time for them to meet. Suddenly she feels nervous. They are silent, accompanied by sister of the woman.

After a moment, her parents come. They talk eventhough the man feels nervous. She really remembers the time when the man start to talk seriously. She cant hear it anymore and decides to get into the room. Laa hawla wa laa quwwata ila billah…

The woman backs to living room when her parents said “Fro next updates, we will tell Evi.” Then they go for next family agenda. After dzuhur pray, the man tells to go home.

In the evening, when her parents go home, her dad tells her about her marriage’s date which is 4th of Sept. It means that is no more than 1.5 months she will get married! Allah The Big! How she feels so surprised and praised. How can she forgets when her parents said not to agree about her decision to marry this year and before she graduates. But now? Allah The Great Controller of Human’s Heart ever!
At last.. all of the men who ever said love to her will be nothing than the one who marry her. All of the men who ever get closer to her will be nothing by the one who intend to pick her in halal way. We plan, Allah plans and Allah The Greatest Planner ever.


May our story impacts you positively!  :)





28 komentar :

  1. Masya Allah...
    kisah perjumpaan yang begitu indah. perjumpaan yang benar-benar Allah tuntun dengan baik.
    semoga senantiasa diarungi penjagaan dunia hingga akhirat untuk keduanya.
    semoga lancar segala persiapannya hingga hari H..
    Barakallah...

    BalasHapus
  2. Barakallah andi, barakallah visya. semoga Semoga Allah mudahkan sampai hari yg dinanti dan selanjutnya dan selanjutnya. tapi satu kata buat Bang Andi,,, cie cie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terimakasih Pak Salam doanya. Semoga keluarga ente juga senantiasa salam keberkahan yang berlapis :)

      Hapus
  3. Alhamdulillah...
    Selamat Ya Visya ...
    Semoga mnjd keluarga yg sakinah, mawardah, warohmah serta mndapatkn anak keturunan yg soleh, solehah... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah. Terimakasih Ser.. Semoga Allah sennatiasa melancarkma segala uusanmu :')

      Hapus
  4. Barakallah Adikku, Visya.. Semoga lancar acaranya ya dan kehidupan rumah tangga kalian sakinah mawaddah wa rahmah, dikaruniai anak-anak sholeh dan sholehah, bahagia sehidup sesurga aamiiin Yaa Rabbal alamiin.. Ah aku terharu baca kisah kalian, aku turut bahagia untukmu, Dik ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah. Jazakilah kakakku 😃Doa terbaik juga utkkkya, semoga dilancarkan segala urusan termasuk jodoh dan rezekinya :)

      Hapus
  5. Visyaaa nduluiiin gueee... Wkwkwk :D
    Baarakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a bainakuma fii khayr ukhsyaa dan mas calon suami :D
    Tgl 4 ada 3 org nih yg menggenap :'D

    Semoga lahir Mujahid mujahidah dakwah yg siap membela dien dan bangsa ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk yah maapin ya :D
      Aamiin y Allah, ukhUkiii :')

      Hapus
  6. Barakallah, Syaaaaaa \(^^)/ Ikut seneeeeeng dengernya... Semoga dilancarkan semuanya ya Syaaaaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah Thanks so much Vaniaaa. Waiing for you :*

      Hapus
  7. Visyaaa nduluiiin gueee... Wkwkwk :D
    Baarakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a bainakuma fii khayr ukhsyaa dan mas calon suami :D
    Tgl 4 ada 3 org nih yg menggenap :'D

    Semoga lahir Mujahid mujahidah dakwah yg siap membela dien dan bangsa ini :D

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Barakallah eviiiii ☺️
    "tanggal (3˄2 + 0! + sin 30’ v1/4) – 07 – 16, pukul (3˄2 + 0! + sin 30’ v1/4).07 WIB" 😂 👍🏽

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha harus dong dikasih soal dulu :D Aamiin. Jazakillah Oneng :)

      Hapus
  10. Barakallah Princess Biru (evi syahida)..
    Bahagia mendengar kabar gembira ini.

    akhirnya sama-sama akan menjadi orang sulawesi 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah.. Hehe insya Allah. See you dear 😘

      Hapus
  11. Visyaaaaaaa... aku masih inget diceritain kamu ingin ke pulau Rote dengan menggebu gebu dan ngasih liat beberapa gambar.. ;D
    Eh ternyata sekarang ada kabar baik ;) selamat ya Visyaa, Barakallah. Acaranya Lancaar sampe akhir.. hehe iya banyak kesamaan fotonya..

    BalasHapus
  12. Visyaaaaaaa... aku masih inget diceritain kamu ingin ke pulau Rote dengan menggebu gebu dan ngasih liat beberapa gambar.. ;D
    Eh ternyata sekarang ada kabar baik ;) selamat ya Visyaa, Barakallah. Acaranya Lancaar sampe akhir.. hehe iya banyak kesamaan fotonya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah Pepuuuu akj bahkan lupa eprnah cerita gitu hihi.Alhamdulillah. Aamiin ya Allah. Terimakasih yaa.
      Tambah seneng lagi kalo Pepu datang hihi.

      Hapus
  13. Kalo jodoh pasti jalan ceritanya selalu indah yaa :)
    semoga jodoh dunia akhirat visyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yaAllah. Semiga Risha juga segera menemukan jodohnya ya hehe. :)

      Hapus

  14. Orang suci menjaga kesuciannya dengan pernikahan dan menjaga pernikahannya dengan kesucian.....




    MasyaAllah haru biru bacanya.
    Barakallah #VisyAndi

    BalasHapus