September 23, 2016

Finally... Lombok, Here We Are! (Kisah Sepasang Pejalan: Bagian III)



Kamis, 8 September 2016

 (Baca kisah sebelumnya disini yaa)

Pagi kedua sekaligus pagi terakhir di Kota Blitar dalam rangkaian September Trip of Visyandi #cieee.. Pagi harinya kami menyempatkan diri untuk "jogging" dari rumah ke arah pasar, sekaligus mengabadikan beberapa foto keren sebelum sang mentari mulai bangun. Hehe.

Setelah bebersih diri dan packing, kami bersegera pamit pada kerabat untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Mbah putri, ibu, bulik, paklik dan para sepupu mengantarkan kepergian kami, menunggu bus ke tujuan berikutnya. Yuhuuu, sampai jumpa lagi Blitar!

Hmm manakah kota tujuan kami berikutnya?


Malang, atau yang biasa dikenal sebagai Kota. What? Jangan berpikir Bakso Malang deh yaa walau Visya sendiri sempat ngidam dan alhamdulillah keturutan (?).

Di sepanjang perjalanan Blitar-Malang adem ayem aja, sampai tiba-tiba... Sebuah "perkelahian" terjadi! Rupanya sang supir "menyenggol" seorang pengendara motoryang juga warga dari daerah situ. Merasa ga mau disalahkan, ia pun memarahi sang pengendara yang juga direspon kasar oleh sang pengendara. Belum lagi warga sekitar yang membuat adu mulut makin panas.

Visya yang emang dasarnya panikan langsung kaget.

"Ayo kita keluar. Keluar sekarang."
"Sst. Ga usah. Tenang ya."
"Aku takut...Ayo keluar."
"Visya..." 
Akhirnya Visya pun menurut walah dalam hati ketar ketir tak terkira sambil dzikiran. Alhamdulillah.. Permasalahan selesai, bus melaju kembali.

Tujuan kami adalah St. Malang Kota Lama. Di antara kami berdua belum pernah ada yang ke tempat tersebut. Berbekal panduan dari kerabat, kami ala ala sok tau itu. Beruntung Visya terus mantau lewat Gmaps, yang kalo kata panduan kerabat kami masih harus terus tapi pas dilihat di Gmaps ternyata harus berhenti, kami pun berhenti daaaan.. alhamdlillah jalan yang akmi anbil sudah tepat. Kami berhenti di persimpangan lalu lanjut angkot sampai tepat di depan St. Malang Kota Lama.

Setibanya disana, keberangkatan kami asih 1 jam lebih. Wah.. ada bakso malang, boleh nih. Nyamnyamnyam, enak..seger! Btw hara seporsi makanan disini lumayan mahal yaa hehe atau karena dekat stasiun?

Tadinya kami berencana janjian ketemu sama teman yang tinggal disini tapi karena keterbatasan waktu. Batal deeh. Insya Allah next time. Singkat cerita kami pun check in. Tepat pukul 15.45 WIB kereta pun berangkat membawa kami ke destinasi berikutnya... Kemana kah itu??

Delapan jam perjalanan membawa kami dari Malang menuju.... Banyuwangi! Yap tengah malam pukul 23.30 WIB kami ibadi Banyuwangi. Ga lama-lama kami disini, istilahnya cuma numpang lewat. Kami langsung jalan menuju Pelabuhan Ketapang. Hiii tengah malam gini. TapI kalo berdua sih berani berani aja.



Tiba di Pelabuhan Ketapang banyak bus bus besar dan truk yang berderet rapi mengantri. Banyak juga calo yang berusaha nawarin tiket ini itu. Kalo Visya sendiri mah udah ketar ketir deh. Alhamdulillah kami bisa langsung menemukan loket tiket penyebrangan. Hanya dengan 4000 rupiah saja kami menyebrang Ketapang-Glimanuk.

Jumat, 9 September 2016
Huaa ini pengalaman kedua Visya naik kapal laut! Kondisi tubuhnya pun mulau tak stabil, alhasil selama di atas kapal yang dilakukannya hanya tidur guna menghindari segala jenis mabok, haha.

Sekitar 45 menit kemudian tibalah kami di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Yeay, welcome to us, Bali!! Akhirnya... Eits, tapi ini bukanlah pemberhentian terakhir kami. Yap, lagi lagi ia "hanyalah" kota singgah kami.  Tiba di Gilimanuk pukul 02.30 dini hari, kami langsung mengambil bus menuju Padang Bai.

Di dalam bus haya ada beberapa penumpang yang kami perkirakan semuanya adalah wisatawan termasuk kami.

Sepanjang perjalanan kami rasakan rasa ngantuk yang luar biasa, membuat kami tk sepenuhnya bisa merasakan suasana bali. Barulah sekitar pukul 07.00 saat suasana sudah mulai terang mulai terlihat suasana Bali sesungguhnya. Barulah banyak penumpang asli Bali yang tiba disini. Logat asli Bali mulai terdengar di dalam bus.

Setelah 5 jam berperjalanan, bus menurunkan kami di sebuah terminal. Wait, bukankah kami harusnya turun di pelabuhan?

"Yo, Pak, Bu, naik angkot saja."

Jengjeng... Bener apa kami duga, kami diturunkan sebelum tempatnya. Alhasil dari situ kami masih harus naik angkot. Walau tidak harus bayar lagi tapi tetep aja, kurang bertanggungjawab. Huft. Visya duduk di kursi samping supir sementara penumpang lain di bagian belakang.

Apa yang terjadi? Entah mungkin saking lelahnya atau emang pelor, wkwk. akhirnya Viay ketiduran ke arah supir. Untung saja masih bisa mengontrol ga sampai kena si supir wkwk ada ada aja deh..

Alhamdulillah tibalah kami di Pelabuhan Padang Bai. Karena mengejar waktu, kami ga sempat foto banyak di depan pelabuhan ini. Langsung masuk ke dalam dan beli tiket penyebrangan seharga 40ribu rupiah. Karena belum sarapan sementara sudah jam 9, setelah bebersih sedikit, kami pun membeli sarapan.

Olala ternyata kapal paling cepat baru saja berlayar 5 menit setelah kami tiba. Alhasil kami harus menunggu hingga 1 jam lagi. Gapapa deh, Allah emang nyuruh buat menikmati Bali sebelum berpindah lagi..




Oia disini kami ketemu teman baru dari Malang namanya mas Jason. Namun setrlah sarapan, dia pamit duluan ke depan kapal sementara kami masih asyik ngecharge powerbank hehe.

Tak lama kapal terlihat, kami bersegera ke dek kapal. Huaaa banyak juga yaa penumpang kapalnya. Ya iyalah~ Akhirnya naik kapal lagi lalala yeyeye.


Awalnya kami mau sewa yang ada bangsalnya(tempat tidurnya) tapi karena harganya cukup mahal dan juga perjalanannya ga terlalu lama, hanya 5 jam kamipun batal menyewa. Alhasil ami duduk biasa. Dan... seperti biasa Visya mulai mabok, sekalipun udah minum obat. Oke tidur emang obat paling mujarab deh, wkwk.


Tak terasa hanya dalam hitungan menit lagi kami akan tiba di kota destinasi kami. Yuhuuu, Lombok kami datang!! Alhamdulillah kami sampai juga... Alhamdulillah mimpi masing-masing ke Lombok sejaj dahulu kala Allah wujudkan dan itu bersama-sama!

Eits belum bener bener sampai deh! Pasalnya kami "salah strategi". Harusnya dari Padang Bai kami naik bus ke Mataram jadi naik kapalnya udah sepaket sama bus. Tapiii kami ngga. Alhasil begitu sampai di Pelabuhan Lembar kami kebingungan.



Allah memang Maha Penolong. Salah seorang teman kami yang asli Lombok meminta bantuan ayahnya untuk menjemput kami. Duh ga enak jadi ngerepoin banget tapi ga ada pilihan lain :'

Alhamdulillah ayah teman kami sebut saja nama teman kami Ayu, datang. Waaah baik banget dan ramah banget beliau! Kami diajak mampir ke Pantai Senggigi. Huaa akhirnya...



Dari sana kami diajak menginap ke rumahnya karena kami belum sempat caie penginapan. Rumah beliau di daerah Labuhan Haji, Lombok Timur. Alhamdulillah Allah Maha Penolong.. disana kami berkenalan dengan ibunya Ayu, kakak perempuan, kakak ipar  adik laki-laki dan anak dari kakaknya Ayu. Setelah mengobrol sebentar, kami pun pamit untuk beristirahat malam harinya...

Sungguh hari yang melelahkan tapi penuh pengalaman. Banyak kota transit yang kami lalu. Banyak tempat kami singgahi tapi memang itu semua membuat hati kami saling menetap satu sama lain. Singgah di banyak kota utuk selamana menetap di hatimu. Cieee so sweet beudh ye kan :')



Oke. Sampai jumpa di cerita berikutnya ya. Tunggu kisah kami di Lombok berikutnya ya :)



Tidak ada komentar :

Posting Komentar