Kamis, 8 September
2016
(Baca kisah sebelumnya disini yaa)
Pagi kedua
sekaligus pagi terakhir di Kota Blitar dalam rangkaian September Trip of
Visyandi #cieee.. Pagi harinya kami menyempatkan diri untuk "jogging"
dari rumah ke arah pasar, sekaligus mengabadikan beberapa foto keren sebelum
sang mentari mulai bangun. Hehe.
Setelah bebersih
diri dan packing, kami bersegera pamit pada kerabat untuk melanjutkan
perjalanan berikutnya. Mbah putri, ibu, bulik, paklik dan para sepupu
mengantarkan kepergian kami, menunggu bus ke tujuan berikutnya. Yuhuuu, sampai
jumpa lagi Blitar!
Hmm manakah kota tujuan kami berikutnya?
Malang, atau yang
biasa dikenal sebagai Kota. What? Jangan berpikir Bakso Malang deh yaa walau
Visya sendiri sempat ngidam dan alhamdulillah keturutan (?).
Di sepanjang
perjalanan Blitar-Malang adem ayem aja, sampai tiba-tiba... Sebuah
"perkelahian" terjadi! Rupanya sang supir "menyenggol" seorang pengendara motoryang juga warga dari daerah situ. Merasa ga mau
disalahkan, ia pun memarahi sang pengendara yang juga direspon kasar oleh sang
pengendara. Belum lagi warga sekitar yang membuat adu mulut makin panas.
Visya yang emang
dasarnya panikan langsung kaget.
"Ayo kita
keluar. Keluar sekarang."
"Sst. Ga usah.
Tenang ya."
"Aku
takut...Ayo keluar."
"Visya..."
Akhirnya Visya pun
menurut walah dalam hati ketar ketir tak terkira sambil dzikiran. Alhamdulillah..
Permasalahan selesai, bus melaju kembali.
Tujuan kami adalah
St. Malang Kota Lama. Di antara kami berdua belum pernah ada yang ke tempat
tersebut. Berbekal panduan dari kerabat, kami ala ala sok tau itu. Beruntung
Visya terus mantau lewat Gmaps, yang kalo kata panduan kerabat kami masih harus
terus tapi pas dilihat di Gmaps ternyata harus berhenti, kami pun berhenti
daaaan.. alhamdlillah jalan yang akmi anbil sudah tepat. Kami berhenti di
persimpangan lalu lanjut angkot sampai tepat di depan St. Malang Kota Lama.
Setibanya disana,
keberangkatan kami asih 1 jam lebih. Wah.. ada bakso malang, boleh nih.
Nyamnyamnyam, enak..seger! Btw hara seporsi makanan disini lumayan mahal yaa
hehe atau karena dekat stasiun?
Tadinya kami
berencana janjian ketemu sama teman yang tinggal disini tapi karena
keterbatasan waktu. Batal deeh. Insya Allah next time. Singkat cerita kami pun
check in. Tepat pukul 15.45 WIB kereta pun berangkat membawa kami ke destinasi
berikutnya... Kemana kah itu??
Delapan jam
perjalanan membawa kami dari Malang menuju.... Banyuwangi! Yap tengah malam
pukul 23.30 WIB kami ibadi Banyuwangi. Ga lama-lama kami disini, istilahnya
cuma numpang lewat. Kami langsung jalan menuju Pelabuhan Ketapang. Hiii tengah
malam gini. TapI kalo berdua sih berani berani aja.
Tiba di Pelabuhan
Ketapang banyak bus bus besar dan truk yang berderet rapi mengantri. Banyak
juga calo yang berusaha nawarin tiket ini itu. Kalo Visya sendiri mah udah
ketar ketir deh. Alhamdulillah kami bisa langsung menemukan loket tiket
penyebrangan. Hanya dengan 4000 rupiah saja kami menyebrang Ketapang-Glimanuk.
Jumat, 9 September
2016
Huaa ini pengalaman
kedua Visya naik kapal laut! Kondisi tubuhnya pun mulau tak stabil, alhasil
selama di atas kapal yang dilakukannya hanya tidur guna menghindari segala
jenis mabok, haha.
Sekitar 45 menit
kemudian tibalah kami di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Yeay, welcome to us, Bali!!
Akhirnya... Eits, tapi ini bukanlah pemberhentian terakhir kami. Yap, lagi lagi
ia "hanyalah" kota singgah kami. Tiba di Gilimanuk pukul 02.30
dini hari, kami langsung mengambil bus menuju Padang Bai.
Di dalam bus haya
ada beberapa penumpang yang kami perkirakan semuanya adalah wisatawan termasuk
kami.
Sepanjang
perjalanan kami rasakan rasa ngantuk yang luar biasa, membuat kami tk sepenuhnya
bisa merasakan suasana bali. Barulah sekitar pukul 07.00 saat suasana sudah
mulai terang mulai terlihat suasana Bali sesungguhnya. Barulah banyak penumpang
asli Bali yang tiba disini. Logat asli Bali mulai terdengar di dalam bus.
Setelah 5 jam berperjalanan,
bus menurunkan kami di sebuah terminal. Wait, bukankah kami harusnya turun di
pelabuhan?
"Yo, Pak, Bu,
naik angkot saja."
Jengjeng... Bener
apa kami duga, kami diturunkan sebelum tempatnya. Alhasil dari situ kami masih
harus naik angkot. Walau tidak harus bayar lagi tapi tetep aja, kurang
bertanggungjawab. Huft. Visya duduk di kursi samping supir sementara penumpang
lain di bagian belakang.
Apa yang terjadi?
Entah mungkin saking lelahnya atau emang pelor, wkwk. akhirnya Viay ketiduran
ke arah supir. Untung saja masih bisa mengontrol ga sampai kena si supir wkwk
ada ada aja deh..
Alhamdulillah
tibalah kami di Pelabuhan Padang Bai. Karena mengejar waktu, kami ga sempat
foto banyak di depan pelabuhan ini. Langsung masuk ke dalam dan beli tiket
penyebrangan seharga 40ribu rupiah. Karena belum sarapan sementara sudah jam 9,
setelah bebersih sedikit, kami pun membeli sarapan.
Olala ternyata
kapal paling cepat baru saja berlayar 5 menit setelah kami tiba. Alhasil kami
harus menunggu hingga 1 jam lagi. Gapapa deh, Allah emang nyuruh buat menikmati
Bali sebelum berpindah lagi..
Oia disini kami
ketemu teman baru dari Malang namanya mas Jason. Namun setrlah sarapan, dia pamit
duluan ke depan kapal sementara kami masih asyik ngecharge powerbank hehe.
Tak lama kapal
terlihat, kami bersegera ke dek kapal. Huaaa banyak juga yaa penumpang
kapalnya. Ya iyalah~ Akhirnya naik kapal lagi lalala yeyeye.
Awalnya kami mau
sewa yang ada bangsalnya(tempat tidurnya) tapi karena harganya cukup mahal dan
juga perjalanannya ga terlalu lama, hanya 5 jam kamipun batal menyewa. Alhasil
ami duduk biasa. Dan... seperti biasa Visya mulai mabok, sekalipun udah minum obat. Oke tidur emang obat paling mujarab deh, wkwk.
Tak terasa hanya
dalam hitungan menit lagi kami akan tiba di kota destinasi kami. Yuhuuu, Lombok
kami datang!! Alhamdulillah kami sampai juga... Alhamdulillah mimpi masing-masing ke Lombok sejaj dahulu kala Allah wujudkan dan itu bersama-sama!
Eits belum bener
bener sampai deh! Pasalnya kami "salah strategi". Harusnya dari
Padang Bai kami naik bus ke Mataram jadi naik kapalnya udah sepaket sama bus.
Tapiii kami ngga. Alhasil begitu sampai di Pelabuhan Lembar kami kebingungan.
Allah memang Maha
Penolong. Salah seorang teman kami yang asli Lombok meminta bantuan ayahnya
untuk menjemput kami. Duh ga enak jadi ngerepoin banget tapi ga ada pilihan
lain :'
Alhamdulillah ayah
teman kami sebut saja nama teman kami Ayu, datang. Waaah baik banget dan ramah
banget beliau! Kami diajak mampir ke Pantai Senggigi. Huaa akhirnya...
Dari sana kami
diajak menginap ke rumahnya karena kami belum sempat caie penginapan. Rumah
beliau di daerah Labuhan Haji, Lombok Timur. Alhamdulillah Allah Maha
Penolong.. disana kami berkenalan dengan ibunya Ayu, kakak perempuan, kakak
ipar adik laki-laki dan anak dari kakaknya Ayu. Setelah mengobrol
sebentar, kami pun pamit untuk beristirahat malam harinya...
Sungguh hari yang
melelahkan tapi penuh pengalaman. Banyak kota transit yang kami lalu. Banyak
tempat kami singgahi tapi memang itu semua membuat hati kami saling menetap satu
sama lain. Singgah di banyak kota utuk selamana menetap di hatimu. Cieee so sweet beudh ye kan :')
Oke. Sampai jumpa
di cerita berikutnya ya. Tunggu kisah kami di Lombok berikutnya ya :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar